Pengertian
Bell's palsy merupakan kelumpuhan (relatif) mendadak otot-otot wajah sesisi; dapat mencemaskan karena umumnya terjadi tanpa gejala pendahuluan dan menyebabkan wajah miring/mencong sehingga dikacaukan dengan gejala gangguan peredaran darah otak (stroke).
Berbeda dari Gangguan Peredaran Darah Otak, kelumpuhan wajah sesisi ini tidak dibarengi dengan kelumpuhan anggota badan/tubuh lainnya.
Penyebab
Bell's palsy disebabkan oleh pembengkakan n. facialis sesisi; akibatnya pasokan darah ke saraf tersebut terhenti, menyebabkan kematian sel sehingga fungsi menghantar impuls/rangsangnya terganggu; akibatnya perintah otak untuk menggerakkan otot-otot wajah tidak dapat diteruskan.
Kausanya tidak diketahui, umumnya dianggap akibat infeksi semacam virus herpes simpleks. Virus tersebut dapat dormant (`tidur') selama beberapa tahun, dan akan aktif jika yang bersangkutan terkena stres fisik ataupun psikik. Sekalipun demikian Bell's palsy tidak menular.
Gejala
Otot-otot wajah satu sisi lumpuh sehingga wajah menjadi miring/mencong, kelopak mata tidak dapat menutup sehingga bola mata akan berair terus-menerus, sebaliknya akan kering di malam hari (jika tidur).
Kesulitan berbicara dapat terjadi akibat mulut/bibir yang tertarik ke satu sisi. Kadang-kadang kemampuan mengecap/merasa juga terganggu dan suara-suara terdengar lebih keras di satu sisi yang terkena.
Kelompok yang rentan terhadap Bell's palsy
- Remaja usia 20-an
- Lanjut usia setelah 60 tahun.
- Wanita hamil
- penderita diabetes melitus
- pasca flu
Bagaimana pengobatannya
Kebanyakan akan pulih tanpa pengobatan dalam 2 minggu; tetapi umumnya digunakan kortikosteroid seperti prednison dan antivirus seperti asiklovir dalam 2 3 hari pertama; pengobatan dini dengan cara ini memperbaiki prognosis sampai 20%.
Kira-kira 70% sembuh dalam beberapa bulan, 15% masih merasa sedikit kelemahan. Pada kira-kira 10 20% pasien, Bell's palsy dapat terulang
Kemungkinan Diagnose Keperawatan
• Perubahan Body image b/d kelumpuhan otot wajah
• Cemas b/d kurang pengetahuan tentang penyakit dan prosedur pengobatan
• Kurang pengetahuan b/d tidak terpajan informasi
Intervensi Keperawatan
Diagnose Keperawatan : Perubahan Body image b/d kelumpuhan otot wajah
Tujuan : Body image kembali baik
Kriteria hasil :
- Pasien mengungkapkan bahwa dirinya menerima kondisi yang ada pada dirinya (kelumpuhan otot wajah)
- Pasien tidak mengalami kecemasan (dengan skala HARS)
- Pasien mampu melaksanakan peran dengan kondisi baik pada semua fungsi bio – psiko – sosial.
Intervensi
- Bina hubungan saling percaya
Rasional : agar bisa terbina hubungan terapeutik
- Jelaskan tentang penyakit, penyebab dan prognosisnya
Rasional : agar pasien tidak cemas dan kooperatif dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
- Bantu pasien untuk mengungkapkan konsep dirinya secara utuh
Rasional : untuk mengetahui perkembangan status kesehatan pasien khususnya konsep diri dan sebagai dasar pelaksanaan tindakan selanjutnya
- Bantu pasien untuk melakukan koping adaptif
Rasional : koping adaptif akan membantu seseorang menghindari stres yang berlarut – larut dan tetap bisa melakukan tindakan asertif
No comments:
Post a Comment